Jumat, 07 Maret 2014

Cerbung: Malam tanpa Bintang

Hi readers..!
Udah lama ngga posting ya. Hehe, laptop rusak *curhat
Udah lama ngga posting, rasanya Indy pengen posting cerpen ♡
Silahkan dibaca yah ;;)
Kalau ada kesalahan, silahkan diberi masukan. Maklum, baru belajar menulis cerpen ;;)
"Tan..."
"Iya?"
"Aku suka sama kamu. Tapi dulu."
"Masa sih? Aku... aku juga suka sama kamu."
"Oh ya?"
"Iya. Hmm... Rado, kamu mau nggak jadi pacar aku?"
"Iya. Mau banget!"
◆◆◆

2 years later...
Hari ini adalaah hari Valentine. Hari yang sangat berkesan bagi Tania, si penjual cokelat Valentine. Penghasilannya bahkan naik 5 kali lipat belakangan ini. Memang, dihari Valentine ini banyak sekali orang yang memesan cokelat. Untuk pasangan, sahabat, teman dekat, atau bahkan keluarga.

Malam ini Tania bisa bernafas lega. Seluruh pekerjaannya sudah selesai. Tania bisa menghabiskan malam kasih sayang ini dengan keluarganya. Sudah sejak tahun 2012 lalu ia melajang lantaran sang kekasih tega menduakan cintanya. Sejak itu pula Tania menghabiskan malam Valentine bersama keluarganya. 

Tania sudah menyiapkan hadiah spesial untuk kedua orang tuanya serta adik-adiknya. Ia bahkan memesan meja untuk makan malam spesial di sebuah restoran mahal di kota tempatnya tinggal.

Seharusnya malam ini menjadi malam yang sempurna bagi Tania, andai saja masalalu itu tidak terbesit lagi dibenaknya. Ya, tiba-tiba saja dia ingat dengan hari Valentine "spesial" terakhirnya. Saat itu ia masih remaja. Masih begitu mentah dalam urusan percintaan. Namun Tania sudah merasakan "cinta". Sebenarnya Tania tidak tahu persis apa itu cinta. Asal ia memiliki pacar, ia pasti akan mengatakan cinta pada pasangannya. 

Namun kali ini berbeda. Laki-laki itu biasa saja. Tidak ada yang menarik darinya. Tidak ada yang mengidolakannya. Tidak ada yang membicarakan dia. Tetapi entah mengapa Tania merasa gugup, takut, dan kaku setiap bertemu dengannya. Dia seperti memiliki magnet disekitar tubuhnya yang mampu membuat Tania mendekat padanya hingga menyatakan cinta padanya.

Tania tersenyum kaku mengingat semua itu. Ia benar-benar dibuat mabuk oleh cinta. Cinta yang pada akhirnya hanya menyisakan lubang besar dalam hatinya, yang bahkan masih begitu perih terasa. Rado, laki-laki itu tidak pernah menyakitinya. Rado bahkan setia menjadi sahabatnya setelah hubungan cinta mereka kandas. Namun ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Namun kosong, hampa, dan sepi tanpa jelas sebab.

Tania sempat mengutarakan maksud hatinya untuk kembali lagi pada Rado. Namun sayang, Rado menolaknya. Rado tidak memberikan alasan. Begitupun Tania tak mencoba mengetahuinya. Tania hanya bisa mengira-ngira alasan Rado menolak dirinya. Rado mungkin sudah memiliki wanita yang dicintainya. Atau mungkin Rado sedang tak ingin berpacaran, atau bahkan mungkin saja Tania sudah tidak menarik lagi dimata Rado.

Air mata Tania akhirnya jatuh juga setelah sekuat tenaga ditahannya. Tania hanya bisa menggigit bibirnya yang kemerahan. Tania berusaha bangkit, melupakan semua angan-angannya yang begitu indah bersama Rado, mungkin untuk selamanya. Tak mudah, namun Tania harus tetap bertahan.

1 komentar: